Rabu, 01 Maret 2017

Inilah Alasan Mengapa Indonesia Tidak Boleh Kaya




Pembaca yang baik, tahukah Anda apa alasan Belanda menjajah Indonesia? Mereka dengan keji menjajah kita, dikarenakan Indonesia adalah Negara yang kaya akan hasil bumi. Kaya akan kopi, teh, lada, cengkeh dan tanaman palawija lainnya. Hampir di seluruh wilayah Indonesia disinari matahari. Sehingga, segala jenis tanaman atau pepohonan mudah tumbuh di bumi pertiwi ini. Kita adalah Negara yang hanya bermodal “Sinar matahari” namun sudah cukup untuk membuat bangsa ini makmur. Bandingkan Negara Arab yang tandus, hanya pasir dan bebatuan.
Air pun di sana sangat langka. Makanya setiap kali saya ke tanah Arab, saya banyak melihat mobil bagus-bagus, masih pada baru, namun warnanya “bluduk” alias burem bin kotor bin dekil. Mengapa? Karena air susah disana. Namun beruntungnya mereka, karena disana ada Ka’bah dan Makam Nabi SAW, sehingga kedua tempat itu menjadi magnet luar biasa yang mampu menyedot jutaan manusia di seluruh dunia hingga mampu mendatangkan devisa yang luar biasa dahsyatnya.
Kembali ke tanah air kita. Dengan bermodal sinar matahari tadi, Negara kita sangat subur sekali. Bahkan dalam syair lagunya Koes Ploes, Tongkat kayu saja, jika ditancapkan ke tanah bisa jadi tanaman. Inilah yang menarik Kompeni Belanda untuk mendaratkan kapal-kapalnya ke Indonesia. Andai Indonesia miskin, tentulah mereka tidak mau menjajah Nusantara tercinta ini. Nah, sekarang kita sudah tahu bahwa kita ini adalah Negara yang sangat kaya. Namun mengapa bangsa Indonesia tidak juga kaya? Mengapa hutang luar negeri kita jumlahnya tidak karuan banyaknya? Ini tidak lain karena penjajahan tahap kedua sedang berlangsung di Negara kita. Jika penjajahan secara fisik, kita sudah merdeka, namun penjajahan ekonomi inilah yang terus berlangsung.
Pintarnya Negara-negara Barat adalah mereka mendekati para penguasa kita yang gila harta dan kekuasaan itu. Mereka rela menjual asset bangsa untuk bangsa lain. Katanya “Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkadung di dalamnya dikuasai oleh Negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat” Nyatanya?
top;"> 
Ratusan mata air di Indonesia, yang airnya jernih itu, sudah dikuasai oleh Prancis melalui perusahaannya, salah satu produknya sering kita minum. Kok bisa ya? Prancis menguasai ratusan sumber mata air di Indonesia? Padahal yang punya mata air itu kita… bangsa Indonesia. kok Prancis yang kaya? Kita yang punya resources, tapi Prancis yang menikmati. Ibaratnya, kita yang punya kos-kosan, tapi orang yang nyewa kos di tempat kita, malah dia yang kaya dan dapet uangnya. kok bisa?
Contoh lagi emas. Papua termasuk salah satu daerah penghasil emas terbesar di dunia. Namun emasnya dibawa ke Amerika, limbahnya di buang ke Papua. Yang punya emas adalah kita, yang kaya adalah Amerika. Belum lagi minyak, batu bara, nikel dan sebagainya. Yang menyedihkan lagi adalah, setiap kali para dosen kita, serta para peneliti kita hendak membuat penelitian tentang energy alternative biodesel dari buah jarak, maka bantuan dana untuk penelitian itu mudah sekali cairnya.
Namun kalau yang diteliti adalah bagaimana membuat energy alternative berbahan minyat sawit, maka satu institusipun milik pemerintah tidak ada yang mau mengucurkan dananya. Mengapa? Karena mereka tahu, Indonesia itu salah satu penghasil sawit terbesar di dunia. Kalau kita bisa bikin energy terbarukan dari minyak sawit, maka habislah Negara-negara lain. Mereka akan berbondong-bondong beli di Indonesia, dan produk Minyak luar negeri gak laku.
Kita bisa mencukupi diri kita sendiri dengan kekayaan alam kita. Jadi saya istilahkan.. kita ini seperti anak ayam yang kelaparan di lumbung padi. Kemiskinan yang terjadi di Indonesia ini adalah penjajahan tersrtuktur yang harus dilawan. Jika kita diam dan bungkam, selamanya akan seperti ini. Jika para penguasa di Indonesia optimal dalam mengelola kekayaan negeri ini dengan amanah, maka seluruh dunia akan belanja beli produk-produk di Indonesia. Disitulah kita akan mulai Berjaya menjadi macan Asia bahkan dunia.
Bagi mereka, jika Indonesia kaya, ini berbahaya bagi perekonomian mereka., karena kita adalah pasar mereka. Mereka sengaja membuat kita menjadi konsumen terus, jangan sampai jadi produsen. Namun sepertinya memang sengaja kita dibikin begini terus, agar kita yang selalu belanja produk-produk asing. Mereka (Negara-negara barat) adalah produsen dan pedagang yang tambah kaya, sementara kita belanja terus, ngabis-ngabisin kekayaan. Padahal barang-barang yang kita beli ini bahan dasarnya dari bumi kita sendiri. Oh mirisnya bangsa ini.



Sumber : Islampos.com, Oleh: Adi Abdillah, S.IP, Da’i dan Penulis Tinggal di Yogyakarta (Maz Kembar Jogja)



Tidak ada komentar:
Write komentar

Games

Hosting Unlimited Indonesia